Kamis, 19 Januari 2017

January, keep positive

Berbagai nama tempat, tujuan para penumpang pesawat.
Di ruang Check-in Kowloon City station - Hong Kong.


Assalammualaykum...

"Istirahat ternyaman adalah di Surga" - para perindu surga -

Kenapa sih harus bersusah payah dalam hidup ini?
Bukankah Muda foya-foya, Tua Kaya, Mati masuk surga itu mungkin  bisa dilakukan?
Menurut dari kajian yang sesuai Al Quran dan Sunnah. Bisa kok hidup muda foya-foya. Yups, foya-foyanya sama kegiatan positif.

Dari kata 'foya-foya', maka langsung terfikir adalah royal--boros harta, tapi jangan yang Negatif. Kata tersebutpun harus diraih dengan kerja keras loh. Misalnya, 
* Foya-foya dalam bersahabat. Banyakin temen sebanyak mungkin. Tapi pilihlah sahabat yang terbaik dalam agama dan akhlaknya. Boleh kok kenal siapapun, sebatas kenal jangan jadikan rujukan dalam berfoya-foya.
* Foya-foya dalam bersedekah. Kehebatan sedekah sudah terbukti dalam Islam sejak adanya perintah Allah Ta'ala dan di praktekan oleh para Nabi dan Rasul. Tak terhingga berapa kali aku mendengar dan membaca 'Tips sukses dunia hingga akhirat' adalah sedekah.

Dua contoh tersebut menjadi cara berfoya-foya positif menurut penulis. Dengan waktu yang Allah Ta'ala beri kepada kita cukup maksimal dimanfaatkan oleh orang-orang sholeh di jaman sebelum masehi hingga saat ini. Rasanya rugi banget kalau cuma dibuat foya-foya atas dasar dunia. 
Dunia cuma sesaat kan?
Dari bangun tidur sampai tidur lagi, kadang aku merasa pekerjaan kok gak selesai-selesai. Atau malah ada tugas yang ingin dilakukan, malah belum sempat dicoba. 
Jika terlena oleh postingan di Instagram yang begitu menarik, saat sadar waktu habis percuma membuat hati beristighfar lebih rutin lagi. Kenapa? Karena gak semua hal di media sosial itu baik. Maka diri sendiri masih belajar untuk lebih meminimalkan waktu dalam berselancar di media sosial (walau banyak khilafnya, yang penting tetap bismillah sebelum membukanya).

Hal yang paling ditakutkan dalam foya-foya adalah ketidak seimbangan ilmu dunia dan ilmu bekal menuju akhirat. Jika ilmu dunia yang berbagai macam ini, maka biarkanlah sang ahli ilmu tersebut menjadi rujukan pribadi masing-masing. Dan rujukan ilmu akhirat adalah siapapun yang mengajarkan Al Quran dan Hadis.
Efektifnya, "Carilah ilmu kepada mereka yang adil". Adil disini, meletakkan ilmu keduanya pada tujuan yang sama. Menuju Ridho Allah Ta'ala. 
(Salah satu instagram 'idola', silahkan di follow.)
Perjalanan panjang kita butuh bekal yaitu Amal.



Bagaimanapun awalnya, dan prosesnya jika tujuan kita sama yaitu beristirahat di Surga (jannah-Nya). Maka proses dari awal yang gamang akan terus mencari kebenaran yang sesuai dengan tujuan akhir. In Shaa Alloh, dengan petunjuk-Nya semua kesedihan menjadi pahala dan kesalahan terampuni.

Terus semangat perbaiki diri. Karena Muslim/ah yang untung adalah mereka yang melakukan lebih baik hari ini dibanding hari kemarin. Sebaliknya, mereka yang melakukan kebaikan hari ini kurang dari hari kemarin adalah Muslim/ah yang merugi.

Bismillah, yuk berfoya-foya meraih Ridho dan pahala dari Allah Ta'ala.

Tanah Rantau 
Hong Kong 
Jum'at, 20 Januari 2017